Brawijaya News - Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat diperingati setiap tanggal 15 Desember. Peringatan itu merupakan momentum penting bagi seluruh prajurit dan masyarakat Indonesia untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa.
Peringatan ini merujuk pada peristiwa bersejarah pada tahun 1945, yaitu Pertempuran Ambarawa. Di mana TNI bersama rakyat berhasil mengusir penjajah Belanda yang mencoba merebut kembali kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran Ambarawa merupakan salah satu bukti nyata sinergi antara TNI dan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Di bawah komando Jenderal Soedirman, strategi "Supit Urang" yang diterapkan berhasil memukul mundur pasukan Belanda dari Ambarawa pada 15 Desember 1945.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi simbol kemenangan militer, tetapi juga simbol persatuan dan semangat juang yang tidak pernah padam. Pada tahun 1999, melalui Keputusan Kasad Nomor 48/XII/1999, tanggal 15 Desember secara resmi ditetapkan sebagai Hari Juang Kartika.
Nama "Kartika" sendiri memiliki makna "bintang" yang melambangkan cita-cita luhur prajurit TNI Angkatan Darat dalam menjaga kedaulatan negara. Hari Juang Kartika tidak sekadar menjadi ajang seremonial, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai kejuangan, pengorbanan, dan dedikasi yang harus terus dihidupkan.
Dalam konteks kekinian, Hari Juang Kartika menjadi refleksi bagaimana TNI AD tetap setia mendampingi rakyat dalam berbagai kondisi, mulai dari menjaga keamanan hingga membantu penanganan bencana alam. TNI Angkatan Darat memiliki peran besar dalam pembangunan nasional, tidak hanya sebagai penjaga pertahanan negara, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan di daerah terpencil dan wilayah perbatasan.
Program-program seperti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Bakti Sosial menjadi bukti nyata keberpihakan TNI kepada masyarakat.